Rabu, 15 April 2015

Di Ketinggian Gunung Talamau (2919 mdpl)


Salam Rimba Salam Lestari,,,

         Bagiku akhir tahun ini adalah hal yang mengesankanku dalam pendakian gunung. Cerita ini berasal dari kegiatan pendakian tujuh gunung sumbar yang diangkat paitua Mapala Teknik Unand untuk memperingati ulang tahun yang ke-25. Ini adalah pendakian pertamaku saat menjadi anggota paitua Mapala Teknik Unand.


           Pagi itu kami dilepas di depan sekretariat paitua Mapala Teknik Unand oleh ketua yaitu Aulia Pratama dan anggota. Tepat pada pukul 08.00 WIB pada tanggal Rabu 11 September 2013. Kami berbaris dengan siap berpakaikan baju anggota dan Kacu Anggota . Dalam pendakian ini kami juga menjadi guide untuk teman pendaki Kelompok Pecinta Alam (KPA) GamaCita dari makasar yaitu Capung.


Pelepasan di depan sekretariat

        Setelah pelepasan kami langsung berangkat menuju terminal tempat naik bus ke gunung talamu (Kabupaten Pasaman) yang dekat dengan kampus UNP (Universitas Negri Padang). Bus mulai berangkat pada pukul 10.00 WIB. Lama di perjalanan kami pun terlelap, dan pada pukul 13.30 kami sampai di posko gunung lokasi registrasi.

                                     
posko registrasi gunung talamau



        Setelah registrasi kami melanjutkan perjalanan menuju pintu rimba. Kami mulai melewati kebun kebun milik penduduk, mulai dari kebun sawit, coklat, dan pisang. Tepat pada pukul 17.00 WIB kami sampai di pintu rimba dan langsung meletakan barang di sebuah gubuk kecil milik penduduk lokasi kami camp hari pertama.
Dari kanan ke kiri (Ajo, Capung, Bem)

Pemandangan di Kaki Gunung Talamu

Malam carito carito sambil ngopi dan sebatang rokok

         Paginya kami bangun lagi, mulai mempersiapkan sarapan pagi dan segelas kopi dan secangkir teh. Seusai sarapan dan packing, Pada pukul 08.30 WIB kami memulai perjalanan selanjutnya. Tiga puluh menit kemudian kami sampai di pos pertama yaitu Harimau Campo. Harimau Campo tidak memiliki sumber mata air untuk keperluan masak ataupun minum.


Pos Harimau Campo

         Rehat sedikit,kami teruskan menuju Pos selanjutnya yaitu Rindu Alam. Kami sampai di Rindu Alam pada pukul 13.30 WIB, Cuaca mulai hujan dan kami memutuskan istirahat sebentar untuk Ishoma. Rindu Alam adalah posko kedua setelah posko harimau campo dan posko rindu alam sendiri mempunyai kapasitas tenda sebanyak lebih kurang tujuh tenda isi empat, Lokasi tempat pengambilan air terletak di sebelah kanan. Setelah tiga puluh menit kami mulai bergegas dan melanjutkan perjalanan kembali.


Pos Rindu Alam

         Tepat pada pukul 17.30 WIB kami sampai di posko ke tiga yaitu Bumi Sarasah. Posko bumi sarasah mempunyai pondok yang mulai roboh dan memiliki kapasitas tenda isi empat lebih kurang sepuluh tenda. Lokasi pengambilan air ada di sebelah kiri dan harus menuruni Lembah untuk melaluinya. Dan Posko ini juga memiliki penjaga yaitu burung hitam seperti burung gagak sebanyak dua ekor. Kami Camp di posko Bumi Sarasah ini.
Posko Bumi Sarasah

Ajo dan Plang Posko nya

Penjaga Posko Bumi Sarasah

         Esoknya pada hari jumat 13 September 2013 kami bergegas menuju perjalanan selanjutnya. Pada pukul 08.30 kami memulai perjalanan. Cuaca cukup cerah sehingga membuat kami bersemangat unutk perjalanan ini. Pada pukul 13.00 WIB kami sampai di Posko Paninjauan. Di Paninjauan kami bisa menikmati sebagian kebupaten Pasaman. Posko ini juga memiliki sumber air yaitu di sebelah kiri,dan memiliki kapasitas tenda isi empat lebih kurang lima tenda. Daerah sekitar Paninjauan ini sudah merupakan kawasan hutan endemik. 


Posko Paninjauan

          Istirahat selama setengah Jam telah mengembalikan tenaga kami lagi dan perjalanan kami lanjutkan menuju puncak. kami mulai melewati Cadas gunung Talamau dan setelah beberapa lama kemudian kabut gunung pun mulai turun. Pada pukul 16.00 WIB kami sampai di Posko Padang Sirinjano (Rajawali). Karena kabut mulai menebal maka kami bergegas mendirikan camp dan menghangatkan badan. Segela kopi begitu nikmat saat itu. di Padang sirinjano ini kami sudah melewati telaga gunung talamu yang dibilang mistis itu. Kabar mistis ini berasal dari cerita para pendaki gunung talamau  yang katanya tidak pernah melihat jumlah telaga sebanyak tiga belas (Datanya). Selalu kurang dari tiga belas telaga jika dilihat dari puncak (Nyatanya).
          Kami camp di posko padang sirinjano ini dan. karena kabut gunung kami dipaksa berdiam diri didalam tenda. Malam yang hangat didalam tenda dan diselimuti kabut yang dingin di Cadas gunung Talamau.


Posko Padang Sirinjano (Rajawali)


         Paginya kami bangun pukul 06.00 WIB, nayatanya kabut gunung talamau masih belum hilang. kami tunggu sampai jam 07.00 WIB nyatanya masih belum hilang, gunung talamu masih diselimuti kabutnya. Akhirnya kami masak dan makan dulu, dan seusai makan dan terus menunggu, akhirnya pada pukul 09.30 WIB puncak talamu muncul dengan indahnya. Kami bergegas ke puncak. Perjalanan ke puncak sekitar 15 menit.

Puncak Talamau untuk paitua Mapala Teknik Unand

paitua Mapala Teknik Unand dan KPA GAMACITA Makasar

Ajo dengan Kacu Anggotanya Kubah Masjid Gunung Talamau

Bem dengan Pemandangan Kabupaten Pasamannya

Its me for my paitua

Salam Lestari....!!!

Senin, 13 April 2015

HIJAUNYA NYARAI LUBUK ALUNG


            Minggu ini kami coba mengisi petualangan ke nyarai yang berlokasi di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Banyak yang membicarakan keindahan nyarai ini. Dan warna air yang eksotik dan menawan.
            Kami berangkat dari kampus Unand jam 09.00 WIB menggunakan sepeda motor. Dengan kecepatan rata rata 60 km/jam kami sampai di Nyarai Hijau Lubuk Alung jam 11.45. Kami registrasi dengan biaya 20.000/orang dan kami mendapatkan seorang poter jalan menuju lokasi. Sebagian cerita yang kami dapat, perjalalanan bisa memakan waktu 2 jam lebih (Jalan Kaki). Kami mulai berangkat pada pukul 12.00 WIB, dan pada pukul 13.00 WIB kami sampai di lokasi nyarai.Suasana cukup ramai, mulai dari remaja, anak-anak, dewasa menghabiskan weekend kesini. Kami langsung mencari lokasi nongkrong yang tepat. 


            Kami mendaptkan lokasi yang pas unutuk semua sudut pandang. Mulai dari spot unutk loncat yang menantang, datar sehingga tidak menyusahkan unutk memasak, dan pemandangan air nun hijau yang sangat strategis

.
            Kami mulai mandi dan berbaur dengan air nyarai nan hijau ini, segar terasa. Lompatan demi lompatan, dan selaman demi selaman kami lakukan. Satu jam kami bergelut dengan air, kami mulai merasakan lapar. Dan saatnya makan siang, tapi sebelumnya masak dulu dong,hehehe..


            Setelah makan, kami mandi lagi dan amndi lagi sampai kedinginan. 2 jam bergelut dengan air kami packing lagi dan menuju jalan pulang. Setengah jam perjalanan kami terpesona lagi dengan lokasi pemandian lainnya. Kami nikamti lagi hijaunya nyarai ini di titik yang berbeda.



            

            Seusai mandi kami langsung beranjak pulang dan melewati jemabatan lokasi PLTA Lubuk Alung. Sore yang indah di Lubuk Alung dan menikmati sungai lokasi arum jeram.
                 
                                          

Sabtu, 04 April 2015

Pendakian Gunung Ceremai (3078 mdpl)

Salam Lestari.....!!!
       Banyak Gunung berjejeran di Pulau Jawa, termasuk Jawa Barat, Salah satunya adalah Gunung Ceremai. Gunung Ceremai merupakan gunung tertinggi di Kawasan Jawa Barat, serta memiliki kawah dan Cadas yang cukup panjang dan juga merupakan salah satu tujuan gunung favorit bagi para pendaki. Maka saya dari Sumatra Barat mempunyai niat melakukan pendakian ke Gunung Ceremei ini.

       Saya melaukan pendakian bersama teman teman saya di Jakarta yaitu Riki dan Habib. Kami mulai berangkat dari Kali Deres (Lokasi saya Kost sementara) jam 20.00 WIB menuju Cikokol (Pulo Gadung) lokasi naik bus ke Kuningan, Jawa Barat. Sampai di Cikokol jam 02.00 WIB tanggal 17 Januari 2015 dalam artian pengambilan perlengkapan, beli logistik dan keperluan lainnya sekaligus. Sambil Ngopi dan ngobrol ngobrol menikmati pagi, tak lama terasa jam 04.00 WIB bus datang dan kami langsung naik bus dan get out.

       Pendakian ini kami melewati jalur Palutungan (jalur pendakian gunung ceremai Palutungan, LinggarJati, dan Apuy) Jam 10.00 WIB kami sampai di Cirendang dan langsung naik angkot menuju pos selama 40 menit. Setelah Proses registrasi kami langsung naik dan sampai di pintu rimba jam 11.00 WIB.
Saya dan Riki di Pintu Rimba

       Rehat sejenak di Pintu Rimba kami lanjutkan perjalanan ke puncak. Pada pukul 13.40 kami sampai di Posco Cigowong. Posco ini merupakan posco kedua setelah palutungan tempat registrasi tadi. 

Posco Cigowong

        Gunung Ceremai di Jalur Palutungan hanya memiliki 2 titik sumber air yaitu di Posco Cigowong dan Posco Goa Walet (Cadas). Jadi pendakian ini harus persiapkan air mineral sampai Cadas.

Istirahat sambil ngopi di Posco Cigowong

       Setelah rehat sejenak perjalanan dilanjutkan kembali, Pada Pukul 15.00 WIB kami sampai di Posco Kuta (1575 mdpl). Lokasi camp tenda sangat sedikit disini, lebih kurang 3 tenda.

Posco Kuta

       Tanpa  istirahat perjalan kami lanjutkan ke Posco Selanjutnya, Pada pukul 15.30 kami sampai di Posco Pangguyang Badak (1800 mdpl). Lokasi camp cukup luas, bisa menampung lebih kurang 20 tenda dome (4)

Posco Pangguyang Badak

Istiraht, Ngopi, dan, ngemil sejenak (Saya, Riki, dan Habib)

       Pada pukul 15.45 WIB perjalanan dilanjutkan ke Posco Arban. Kami sampai di Posco Arban 1 Jam 15 menit kemudian. Kabut mulai turun dan temperatur udara pun sudah mulai menurun.

Posco Arban (2050 mdpl)

       Hari mulai menggelap dan kami harus bergegas. Setelah istiraht sejenak untuk pemlihan tenaga, pada pukul 17.20 WIB kami lanjutkan perjalan ke Posco Tanjakan Asoy (2200 mdpl). Di Posco Tanjakan Asoy pukul 17.45 WIB, tanpa rehat kami lanjutkan perjalan  ke Posco selanjutnya. Tepat pada pukul 19.00 WIB kami istirahat dan makan selama 1/2 jam dan pada pukul 20.45 WIB kami baru sampai di Posco Pasanggrahan(2450 mdpl). Tanpa pikir panjang untuk istirahat perjalanan kami lanjutka lagi. Pada pukul 21.30 WIB kami sampai di Posco Sangyang Repoh. Berharap sebentar lagi sampai di Posco Goa walet perjalanan tetap dilanjutkan sampai pukul 21.45 WIB. Namun kondisi fisik sudah mulai lelah, dan kami memutuskan untuk camp di cadas setelah Posco Sangyang Repoh. 

       Tenda didirikan, makanan mulai disiapkan, minimun sudah bisa dinikmati. Semua anggota team bergerak dan inilah salah satu cara untuk menghindari hipotermia yaitu bergerak (tidak diam). Kami mulai menikamti malam di Cadas Gunung Ceremai.
hangat dan nikmat malam di Cadas Ceremai (Riki dan Habib)

camp di Cadas Gunung Ceremai

       Seuasai Packing dan sarapan pada pukul 06.25 WIB, 18 Januari 2015, kami melanjutkan perjalanan ke Posco Goa Walet. Pada pukul 07.10 WIB kmai sampai di persimpangan jalur apuy dan palutungan dan kami istirahat disana. Pemandangan yang sangat indah kami temukan disini. Hutan yang terbungkus awan, dan terlihat muncul puncak tertinggi di Jawa Tengah Gunung Slamet yang berjejeran dengan gunung Sumbing dan Sindoro.

Habib menikmati puncak Slamet di Persimpangan Jalur Palutungan dan Apuy

        Pada pukul 07.35 Kami sampai di Goa Walet. Istirahat sejenak dan mengisi persediaan air sambil menikmati panorama alam Ceremai.

Posco Goa walet (Sumber Air)

       Setelah Istirahat dan makan serta menikmati alam Ceremai, Pada pukul 09.15 kami melanjutkan perjalanan ke Puncak Ciremai. Dan pada 09.50 kami TOP di Gunung Ceremai. Fenomena baru di Kawah Ceremai kami temui. Kawah yang sebelumnya abu abu, saat kami di puncak berubah jadi warna biru. Ceremai sungguh mempesona.



Salam Lestari....!!!