EKSPEDSI
GUNUNG PASAMAN (2174 MDPL)
Salam
Lestari…!!!
Beberapa kali aku terus melewatinya, dan dia terus
melirikku, mengundangku untuk mendekatinya, lebih dekat dan dekat lagi. Dia
begitu anggun dan elok dan masih bisa dikatakan perawan, dialah gunung Pasaman
2174 mdpl. Gunung yang masih sangat jarang didaki oleh banyak orang dan masih
bersih. Tidak seperti gunung lain yang berserakan dengan tumpukan sampah yang
dibawa oleh kalangan kita sendiri yaitu manusia.
Paitua
Mapala Teknik Unand menurut sejarah organisasi, belum pernah melakukan
pendakian ke Gunung Pasaman, dan pendakian terakhir pun yang dilakukan juga telah lama sekali yaitu pada tahun 2013 oleh Organisasi
Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup Universitas Negri Padang (MPALH
UNP). Dalam hal ini, salah satu Divisi di paitua
Mapala Teknik Unand yaitu Divisi Rimba Gunung bertekad melakukan pendakian
Gunung Pasaman.
Gunung Pasaman terletak di Jorong
Girimaju, Nagari Koto Baru, Kelurahan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat,
Provinsi Sumatra Barat. Memiliki ketinggian 2174 mdpl. Persiapan pendakian
dilakukan satu bulan sebelum kegiatan, mulai survey lokasi, mencari informasi, persiapan perlengkapan dan
logistik. Tepat pada hari Kamis tanggal 3 agustus 2017 pendakian Gunung Pasaman
siap dilaksanakan.
Sebelum keberangkatan kami dilepas
oleh ketua paitua
Mapala Teknik Unand yaitu Ilham Salim (MP 277 ES) di depan Sekretariat paitua Mapala Teknik Unand pada pukul 08.00.
Pagi yang cerah manyambut kami di awal keberangkatan.
Tim
Pendakian (Nusyirwan, Fadli Rizki, Restia Kurniawati, Dolina, Rian Fermana,
Imamil Qisthi)
Seteleh Pelepasan, perjalanan
dimulai. Tim berangkat menggunakan Mobil Travel.
Biaya perjalanan kerumah wali Jorong Girimaju membutuhkan biaya Rp
450.000/tim dan memakan waktu 4,5 jam untuk sampai ke tujuan. Pada pukul 12.00
kami sampai di Simpang Bandarejo, dan sementara waktu mengurus perizinan ke
Kapolsek Pasaman. Perjalanan kami lanjutkan menuju Jorong Girimaju. Dan Pada
Pukul 12.32 kami sampai dilokasi. Tim melakukan Ishoma di rumah wali Jorong
Girimaju. Tak Sungkan, wali Jorong pun Melepas kami dalam pendakian ini.
Pelepasan
oleh Wali Jorong Girimaju
Pukul 14.00 kami melanjutkan
perjalanan ke akses terakhir kendaraan dengan berjalan kaki yaitu Mushola kayu
yang terletak di kaki gunung yang mempunyai koordinat (015054) dengan
ketinggian 469 mdpl. Perjalanan dari Rumah Wali Jorong Girimaju akan menempuh
kebun sawit, dan sudah tidak ada lagi perumahan. Perjalanan ini membutuhkan
waktu 2 jam, dan pada pukul 16.02 kami sampai di lokasi. Mushola adalah camp 1 yang kami pilih. Sumber air di camp 1 ini cukup dari sumber air di
bebatuan di sebelah kanan dekat jembatan kayu dengan jarak ±20 meter jika
kondisi tidak hujan. Jika cuaca hujan maka sumber air terdekat sebelah kiri mushala
dengan jarak ±3 meter.
Mushola
di kaki Gunung Pasaman
Jumat, 4 Agustus kami melanjutkan
perjalanan dengan cuaca yang gelap hujan. Perjalanan. Pukul 09.00 kami
berangkat ke shelter 1 yang memiliki koordinat (028057) dengan ketinggian 734
mdpl. Perjalanan menuju shelter 1 memakan waktu ± 2 jam. Sumber air di Shelter
1 terletak di sebelah kanan yang berjarak ± 20 meter, berupa air sungai yang
mengalir namun debit airnya kecil.
Shelter
1
Sabtu, 5 Agustus, kami melanjutkan perjalanan dari
shelter 1. Jam 09.00. Dari Shelter 1 kawasan hutan sudah mulai ditemui, dan
pepohonan sudah mulai rapat. Waktu yang dibutuhkan untuk menuju shelter 2, ± 2,5 jam. Koordinat Shelter 2 (043059)
dengan ketinggian 1269 mdpl. Sumber air benbentuk aliran sunagi kecil yang terletak
di sebelah kiri dengan jarak ± meter menurun. Di shelter 2 sudah mulai
ditemukan binatang penghisap darah yaitu pacet.
Shelter
2 dan marker
Siangnya kami melanjutkan perjalanan
menuju shelter 3. Waktu yang dibutuhkan untuk menuju shelter 3, ± 1 jam. Perjalanan sudah mulai menanjak, dan
temperatur sudah terasa dingin. Shelter 3 memiliki koordinat (048058) dengan
ketinggian 1454 mdpl. Sumber air berupa air mengalir, terletak di sebelah kiri
dengan jarak ± 5 meter.
Sumber
air dan Shelter 3
Minggu, 6 Agustus, perjalanan kami
lanjutkan menuju puncak tanap beban, barang-barang seperti tenda kami
tinggalkan di shelter 3. Perjalanan menuju puncak memakan waktu ± 4 jam. Dari
shelter 3 menuju puncak sangat terjal, perjalanan akan membutuhkan webbing
untuk memanjat tebing. Sepanjang perjalanan kami menemukan jejak dan tinja
mamalia. Pada jam 13.00 kami sampai di puncak gunung pasaman. Menuju puncak
gunung pasaman perjalanan akan melewati tebing sebelah kiri dan perjalan
cendrung mengarah kekiri.
Puncak
Gunung Pasaman
Tepat pada pukul 14.00, kami turun
dari puncak gunung pasaman dan sampai di camp
yaitu shelter 3 jam 16.00. Shelter 3 kami gunakan 2 kali sebagai tempat camp. Malamnya dimulai dengan acara
malam keakaraban yang ditemani dengan segelas kopi, api unggun dan bulan
purnama. Salam Lestari…!!!
>>TIM EKSPEDISI<<